Image : Corbis.com |
SEBUAH ungkapan lama menyebutnya, ”actor with pencil”. Sementara animator beken Wahyu Aditya memberi istilah ”sang pencipta”. Apapun labelnya, profesi animator memang seru dan menantang.
Pernahkah terpikir kalau teknologi animasi tak pernah ada di dunia ini? Bagaimana jika Walt Disney tak pernah dilahirkan ke bumi? Tentu tak akan ada karakter Mickey Mouse, Donald Bebek, dongeng Cinderella, bahkan film fenomenal Avatar buatan James Cameron. Animasi dan animator sudah pasti memiliki peran sangat besar terhadap lahirnya berbagai karakter animasi dan film-film animasi hebat. Merekalah yang mampu membuat sesuatu yang mustahil di dunia nyata menjadi terwujud di dunia animasi. Coba, bagaimana mungkin seekor tikus bisa berbicara dan berperilaku seperti manusia? Inilah seru dan menantangnya menjadi animator. Tapi bagaimana sebenarnya mereka bisa membuat sebuah ”benda mati” menjadi ”hidup”? Makanya, mari berkenalan dengan profesi ini.
Animator adalah…. Ini sebutan bagi orang-orang yang mengerjakan proyek animasi. Mereka menggambar sebuah sketsa, memberi tekstur warna, dan merangkai adegan dengan sketsa tersebut. Dulu, para animator menggunakan kertas untuk menggambar sketsanya. Tapi kini proses menggambar dan menggerakkan karakter bisa lebih mudah dilakukan dengan menggunakan software seperti 3D Studio Max, Maya, Blender, atau Softimage XSI.
Apa saja bidang yang bisa digeluti animator?
Animator bisa merambah segala bidang seni dan hiburan. Misalnya dengan membuat iklan di televisi, membuat film animasi, membuat game dan simulasi, juga bisa digunakan untuk penelitian ilmiah seperti kedokteran, arsitektur, dan lainnya. Proyek animasinya pun beragam. Animator bisa membuatnya dalam bentuk 2Dimensi, 3Dimensi, atau gabungan dengan adegan yang dilakukan manusia (life shoot). Untuk yang terakhir biasa disebut ”hybrid”, contohnya seperti film The Lord of The Ringsyang menggabungkan life shoot, animasi 3D dan spesial efek.
Berapa lama mengerjakan sebuah proyek animasi?
Menurut animator sekaligus pemilik sekolah HelloMotion Wahyu Aditya, semuanya tergantung beberapa faktor, yaitu banyaknya karakter yang digunakan, kerumitan background yang digunakan (misalnya latar tembok atau hutan), dan teknik pembuatan (2D, 3D, atau eksperimental). Semakin banyak dan rumit pembuatan, semakin lama prosesnya. Kalau berdasarkan pengalaman animator Bambang Gunawan Santoso, akrab disapa Bambi, untuk iklan TV yang biasanya berdurasi 30 detik, prosesnya bisa dua hari sampai sebulan, tergantung kerumitannya. Untuk serial TV berdurasi 6-24 menit, bisa dikerjakan 3 minggu hingga dua bulan. Kalau film yang berdurasi hampir dua jam, waktunya bisa lebih lama lagi. Sebagai gambaran, untuk membuat film Meraih Mimpi, dibutuhkan waktu sampai 2 tahun lebih. Itupun dengan menggunakan lebih dari 70 animator. Itu baru proses animasinya saja, belum termasuk proses yang lainnya. Jadi bayangkan saja sendiri betapa rumit dan menantangnya profesi animator.
Berapa honornya?
Tentu saja sebanding dengan kerumitannya. Jika bekerja di sebuah perusahaan, maka gaji layaknya standar seorang karyawan. Menurut Bambi, seorang animator bisa dibayar Rp1, 5 juta-Rp25 juta perbulan; tergantung kemampuan dan kelas animator yang bersangkutan. Sedangkan menurut Wahyu Aditya, seorang pemula bisa dibayar dibawah Rp10 juta perproyek. Namun jika sudah profesional, honor bisa meningkat hingga puluhan hingga ratusan juta. Namun untuk proyek besar, umumnya dibutuhkan lebih dari satu orang, hingga seorang animator harus bekerja dalam satu tim.
Apa modal penting menjadi animator?
Tentu saja, bisa menggambar. Seorang animator juga harus banyak menonton film apapun, termasuk film non-animasi untuk mencari inspirasi karakter dan belajar membaca ekspresi wajah dan gerak tubuh. Seorang animator bahkan sedikit banyak harus mampu berakting, lagi-lagi agar bisa mendapatkan ekspresi yang tepat untuk karakter yang digarapnya. Intinya, seorang animator wajib mampu menghidupkan karakter secara manual atau lewat 2D. Untuk lebih mempelajarinya, mereka yang berminat bisa mencari sekolah di bidang seni, computer graphics, atau perfilman.
Bagaimana memulai langkah menjadi seorang animator?
Tips dari Bambi, buatlah karya yang paling bagus, terutama saat tugas akhir atau final project. Buatlah proyek dengan durasi yang tidak panjang, cukup 1, 5 menit, yang penting langsung memberi kesan menarik pada lima detik pertama. Proyek akhir yang bagus akan cukup menentukan masa depan sang calon animator. Selain itu perbanyaklah networking, mengikuti banyak lomba animasi, dan jangan tergantung pada satu software saja. Saran penting diberikan Wahyu Aditya.
Katanya, saat ini animator di Indonesia sudah sangat banyak jumlahnya. Yang belum banyak ialah animator yang bisa menjual ”isi”, bukan sekadar jasa menggambar. Maksudnya, animator masa depan harus bisa menciptakan karakter sekaligus memiliki cerita untuk karakter tersebut, bahkan kalau perlu memiliki jalur distribusi sendiri. Isi atau konten inilah yang nantinya bisa dijual pada investor. (herita endriana/koran si)(//rhs)
Pernahkah terpikir kalau teknologi animasi tak pernah ada di dunia ini? Bagaimana jika Walt Disney tak pernah dilahirkan ke bumi? Tentu tak akan ada karakter Mickey Mouse, Donald Bebek, dongeng Cinderella, bahkan film fenomenal Avatar buatan James Cameron. Animasi dan animator sudah pasti memiliki peran sangat besar terhadap lahirnya berbagai karakter animasi dan film-film animasi hebat. Merekalah yang mampu membuat sesuatu yang mustahil di dunia nyata menjadi terwujud di dunia animasi. Coba, bagaimana mungkin seekor tikus bisa berbicara dan berperilaku seperti manusia? Inilah seru dan menantangnya menjadi animator. Tapi bagaimana sebenarnya mereka bisa membuat sebuah ”benda mati” menjadi ”hidup”? Makanya, mari berkenalan dengan profesi ini.
Animator adalah…. Ini sebutan bagi orang-orang yang mengerjakan proyek animasi. Mereka menggambar sebuah sketsa, memberi tekstur warna, dan merangkai adegan dengan sketsa tersebut. Dulu, para animator menggunakan kertas untuk menggambar sketsanya. Tapi kini proses menggambar dan menggerakkan karakter bisa lebih mudah dilakukan dengan menggunakan software seperti 3D Studio Max, Maya, Blender, atau Softimage XSI.
Apa saja bidang yang bisa digeluti animator?
Animator bisa merambah segala bidang seni dan hiburan. Misalnya dengan membuat iklan di televisi, membuat film animasi, membuat game dan simulasi, juga bisa digunakan untuk penelitian ilmiah seperti kedokteran, arsitektur, dan lainnya. Proyek animasinya pun beragam. Animator bisa membuatnya dalam bentuk 2Dimensi, 3Dimensi, atau gabungan dengan adegan yang dilakukan manusia (life shoot). Untuk yang terakhir biasa disebut ”hybrid”, contohnya seperti film The Lord of The Ringsyang menggabungkan life shoot, animasi 3D dan spesial efek.
Berapa lama mengerjakan sebuah proyek animasi?
Menurut animator sekaligus pemilik sekolah HelloMotion Wahyu Aditya, semuanya tergantung beberapa faktor, yaitu banyaknya karakter yang digunakan, kerumitan background yang digunakan (misalnya latar tembok atau hutan), dan teknik pembuatan (2D, 3D, atau eksperimental). Semakin banyak dan rumit pembuatan, semakin lama prosesnya. Kalau berdasarkan pengalaman animator Bambang Gunawan Santoso, akrab disapa Bambi, untuk iklan TV yang biasanya berdurasi 30 detik, prosesnya bisa dua hari sampai sebulan, tergantung kerumitannya. Untuk serial TV berdurasi 6-24 menit, bisa dikerjakan 3 minggu hingga dua bulan. Kalau film yang berdurasi hampir dua jam, waktunya bisa lebih lama lagi. Sebagai gambaran, untuk membuat film Meraih Mimpi, dibutuhkan waktu sampai 2 tahun lebih. Itupun dengan menggunakan lebih dari 70 animator. Itu baru proses animasinya saja, belum termasuk proses yang lainnya. Jadi bayangkan saja sendiri betapa rumit dan menantangnya profesi animator.
Berapa honornya?
Tentu saja sebanding dengan kerumitannya. Jika bekerja di sebuah perusahaan, maka gaji layaknya standar seorang karyawan. Menurut Bambi, seorang animator bisa dibayar Rp1, 5 juta-Rp25 juta perbulan; tergantung kemampuan dan kelas animator yang bersangkutan. Sedangkan menurut Wahyu Aditya, seorang pemula bisa dibayar dibawah Rp10 juta perproyek. Namun jika sudah profesional, honor bisa meningkat hingga puluhan hingga ratusan juta. Namun untuk proyek besar, umumnya dibutuhkan lebih dari satu orang, hingga seorang animator harus bekerja dalam satu tim.
Apa modal penting menjadi animator?
Tentu saja, bisa menggambar. Seorang animator juga harus banyak menonton film apapun, termasuk film non-animasi untuk mencari inspirasi karakter dan belajar membaca ekspresi wajah dan gerak tubuh. Seorang animator bahkan sedikit banyak harus mampu berakting, lagi-lagi agar bisa mendapatkan ekspresi yang tepat untuk karakter yang digarapnya. Intinya, seorang animator wajib mampu menghidupkan karakter secara manual atau lewat 2D. Untuk lebih mempelajarinya, mereka yang berminat bisa mencari sekolah di bidang seni, computer graphics, atau perfilman.
Bagaimana memulai langkah menjadi seorang animator?
Tips dari Bambi, buatlah karya yang paling bagus, terutama saat tugas akhir atau final project. Buatlah proyek dengan durasi yang tidak panjang, cukup 1, 5 menit, yang penting langsung memberi kesan menarik pada lima detik pertama. Proyek akhir yang bagus akan cukup menentukan masa depan sang calon animator. Selain itu perbanyaklah networking, mengikuti banyak lomba animasi, dan jangan tergantung pada satu software saja. Saran penting diberikan Wahyu Aditya.
Katanya, saat ini animator di Indonesia sudah sangat banyak jumlahnya. Yang belum banyak ialah animator yang bisa menjual ”isi”, bukan sekadar jasa menggambar. Maksudnya, animator masa depan harus bisa menciptakan karakter sekaligus memiliki cerita untuk karakter tersebut, bahkan kalau perlu memiliki jalur distribusi sendiri. Isi atau konten inilah yang nantinya bisa dijual pada investor. (herita endriana/koran si)(//rhs)
Terima-Kasih
0 komentar:
Post a Comment